Sabtu, 10 Oktober 2009

RANGKUMAN

Rangkuman

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat metabolism yang sudah tidak dipakai lagi oleh tubuh, misalnya karbon dioksida, amonia, air, zat warna empedu, dan asam urat. Alat atau organ ekskresi yang terdapat pada manusia meliputi ginjal, (ren), paru-paru (pulmo), kulit (dermis), dan hati (hepar).
Ginjal berfungsi untuk merekresi sisa-sisa metabolism yang mengandung nitrogen, misalnya amonia, urea, dan asam urat. Struktur ginjal tersusun atas bagian korteks (bagian luar), medula (sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga ginjal). Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil ginjal. Hasil eksresi ginjal adalah urine. Ada 3 (tiga) tahap pembentukan urine, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
Proses pembakaran zat-zat makanan di seluruh jaringan tubuh akan menghasilkan sisa-sisa metabolisme yang berupa karbon dioksida dan air yang harus dibuang melalui paru-paru.
Hati menghasilkan cairan empedu (bilus) yang merupakan hasil perombakan hemoglobin sel-sel darah merah yang telah using. Di dalam kulit terdapat kelenjar keringat (glandula sudorofera) yang mampu mengeluarkan keringat. Keringat mengandung sisa-sisa metabolism, seperti air, kelebihan garam, dan sedikit urea.
Sistem eksresi dapat mengalami berbagai gangguan atau kelainan, baik karena infeksi bakteri maupun karena gangguan fisiologis. Berbagai gangguan atau kelainan itu, antara lain albuminuria, anuria, batu ginjal, diabetes insipidus, diabetes mellitus, nefritis, sistitis, dan uretritis.
Sistem ekskresi pada serangga pada umumnya tersusun atas alat-alat ekskresi yang masih sederhana, yaitu pembuluh Malpighi. Sistem ekskresi pada ikan tersusun atas organ ginjal, insang, kulit dan anus. Selain itu sebagai alat ekskresi, ginjal juga berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu organ untuk memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organisme (osmoregulasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar